Masalah Retak Tulang Lansia Umum
Retak Tulang pada orang tua memiliki tantangan unik bagi ahli bedah ortopedi – kombinasi antara tulang yang rapuh (osteopenia / osteoporosis), cadangan fisiologis yang lebih sedikit, kelemahan otot, dan masa pemulihan yang lebih lama.
Retak tulang yang paling umum terjadi pada orang tua antara lain:
- Retak tulang panggul (Retak tulang Leher Femur, Fraktur Inter-Trochanter)
- Retak tulang Pergelangan Tangan (Retak tulang Distal Radius)
- Retak tulang kompresi tulang belakang
- Retak tulang bahu (Patah tulang proksimal humerus)
Bagaimana pengobatan dapat membantu?
Tujuan pengobatan adalah menghilangkan nyeri, menstabilkan retak tulang, mengembalikan mobilitas dan merehabilitasi secepat mungkin. Menahan orang tua di ranjang atau kursi roda untuk pengobatan retak tulang tidak ideal karena mereka terpapar pada semua komplikasi imobilitas seperti pneumonia, infeksi traktus urinarius, trombosis vena dalam dan ulkus dekubitus.
Bagaimana Kami Bisa Membantu Anda
Di HC Orthopaedic Surgery, pasien lansia yang menderita retak tulang akan ditangani dengan pendekatan multi-disipliner: Ahli Geriatri, Ahli Bedah Ortopedi, Ahli Anestesi, Ahli Jantung dan Fisioterapis. Kami bertujuan untuk menghilangkan penderitaan mereka dan mengembalikan fungsinya dengan waktu secepat mungkin dan seaman mungkin. Dr. Henry Chan sangat berpengalaman dalam menangani patah tulang pada Orang tua (lansia) dengan kepercayaan diri yang tinggi, karena institut pelatihannya menangani jumlah retak tulang Lansia terbanyak di Singapura.
Kami juga memiliki paket komprehensif untuk skrining osteoporosis dan produk kesehatan tulang – mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Tulang yang kuat memiliki peluang fraktur yang lebih kecil. Bahkan ketika seorang pasien menderita retak tulang karena rapuh, pengobatan osteoporisis dapat dimulai untuk meminimalkan resiko retak tulang rapuh kedua sebagai bentuk pencegahan sekunder.
