Pendahuluan
Bedah artroskopi bahu adalah prosedur invasif minimal yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi bahu, termasuk robekan manset rotator, ketidakstabilan bahu, benturan, dan robekan labral.
Anatomi Bahu
Sendi bahu adalah struktur kompleks yang memungkinkan berbagai macam gerakan. Sendi ini terdiri dari tiga tulang utama: humerus (tulang lengan atas), skapula (tulang belikat), dan klavikula (tulang selangka). Sendi ini distabilkan oleh otot, tendon, dan ligamen, termasuk rotator cuff, yang sangat penting untuk fungsi dan stabilitas bahu.


Indikasi untuk Bedah Artroskopi Bahu
Artroskopi bahu diindikasikan untuk berbagai kondisi, termasuk:
- Robekan Manset Rotator: Robekan sebagian atau seluruhnya pada tendon manset rotator dapat menyebabkan rasa sakit dan kelemahan.
- Ketidakstabilan Bahu: Dislokasi berulang atau perasaan bahu "bergeser" mungkin memerlukan intervensi bedah untuk memperbaiki labrum (struktur yang memperdalam soket bahu) dan ligamen.
- Kapsulitis Perekat (Bahu Beku): Dalam beberapa kasus, artroskopi dapat membantu melepaskan jaringan yang ketat untuk memungkinkan pemulihan yang lebih cepat.
Prosedur Bedah
- Sayatan dan Portal: Dokter bedah membuat beberapa sayatan kecil (portal) di sekitar bahu. Biasanya, sayatan ini memiliki panjang sekitar 0,5 hingga 1 sentimeter.
- Memasukkan Artroskop: Artroskop-sebuah alat kecil seperti tabung yang dilengkapi dengan kamera dan cahaya-dimasukkan melalui salah satu sayatan. Hal ini memberikan pandangan yang jelas tentang sendi bahu pada monitor.
- Diagnosis: Dokter bedah memeriksa sendi untuk mengetahui adanya kerusakan pada manset rotator, labrum, dan struktur lainnya.
- Perawatan: Berdasarkan temuan tersebut, dokter bedah dapat melakukan berbagai prosedur, termasuk:
- Debridemen: Mengangkat jaringan yang rusak atau tubuh yang lepas.
- Perbaikan: Menjahit tendon atau ligamen yang robek kembali ke posisi semula.
- Penempatan Jangkar Jahitan: Pada kasus robekan labral atau rotator cuff, jangkar kecil dapat ditempatkan di tulang untuk mengamankan perbaikan.
- Dekompresi Subakromial: Menghilangkan taji tulang atau jaringan yang meradang untuk meringankan benturan.
- Pelepasan Kapsul: Untuk kapsulitis adhesif, melepaskan jaringan yang ketat untuk meningkatkan mobilitas.
- Penutupan: Setelah menyelesaikan perbaikan yang diperlukan, dokter bedah akan melepaskan artroskop dan menutup sayatan dengan jahitan atau plester bedah.


Perawatan Pasca Operasi
Pasca operasi, pasien akan dipantau di area pemulihan. Aspek-aspek penting dari perawatan pasca operasi meliputi:
- Manajemen Nyeri: Pasien diberikan obat untuk mengatasi rasa sakit.
- Imobilisasi: Gendongan mungkin direkomendasikan untuk menopang bahu dan membatasi gerakan selama fase penyembuhan awal.
Pemulihan
Rehabilitasi adalah bagian penting dari pemulihan dari operasi artroskopi bahu. Proses rehabilitasi biasanya meliputi:
- Tahap Awal:
- Istirahat dan Imobilisasi: Bahu disimpan dalam gendongan.
- Latihan Rentang Gerak yang Lembut: Gerakan pasif dapat mulai dilakukan untuk mencegah kekakuan.
- Fase Menengah:
- Terapi Fisik: Program terstruktur yang berfokus pada rentang gerak dan latihan penguatan.
- Peningkatan Aktivitas Secara Bertahap: Pasien dianjurkan untuk secara perlahan-lahan melanjutkan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi.
- Fase Lanjutan:
- Pelatihan Fungsional: Latihan yang meniru olahraga atau aktivitas sehari-hari untuk mendapatkan kembali kekuatan dan stabilitas.
- Kembali ke Olahraga: Atlet dapat secara bertahap kembali berolahraga, mengikuti rencana yang dipersonalisasi berdasarkan kemajuan mereka.
Pemulihan penuh dari bedah artroskopi bahu dapat memakan waktu antara tiga hingga enam bulan, tergantung pada prosedur spesifik dan faktor individu. Tindak lanjut secara teratur dengan dokter bedah sangat penting untuk memantau kemajuan dan membuat penyesuaian yang diperlukan pada rencana rehabilitasi.

Manfaat Bedah Artroskopi Bahu
Bedah artroskopi bahu menawarkan beberapa keuntungan:
- Minimal Invasif: Sayatan yang lebih kecil menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih sedikit dan mengurangi jaringan parut.
- Pemulihan Lebih Cepat: Pasien biasanya mengalami waktu pemulihan yang lebih singkat dibandingkan dengan operasi terbuka.
- Lebih Sedikit Rasa Sakit: Banyak pasien melaporkan rasa sakit pasca operasi berkurang.
- Peningkatan Fungsi: Operasi yang berhasil dapat menghasilkan perbaikan yang signifikan pada fungsi bahu dan kembali ke aktivitas sehari-hari atau olahraga.
Kesimpulan
Bedah artroskopi bahu adalah pilihan yang efektif dan minimal invasif untuk mengobati berbagai kondisi bahu. Dengan indikasi yang tepat, teknik pembedahan yang cermat, dan program rehabilitasi yang terstruktur, banyak pasien dapat mencapai hasil yang sangat baik, mendapatkan kembali kekuatan dan fungsionalitas bahu mereka. Jika Anda mempertimbangkan artroskopi bahu, Anda dapat berkonsultasi dengan kami untuk mendiskusikan kondisi spesifik Anda, pilihan perawatan, dan hasil yang diharapkan.